Monday, January 28, 2019

Suguhan Seriosa dan Keroncong di Hari Jadi Rose Pandanwangi ke-90

Jejeran musik serta nyanyian keroncong disusul seriosa jadi suguhan dalam perayaan 90 tahun Rose Pandanwangi yang diselenggarakan di Ciputra Artpreneur, Ahad 27 Januari 2019. Rose Pandanwangi adalah diva seriosa pertama Indonesia. Perayaan 90 tahun diselenggarakan melalui satu acara bertopik “Kisah Mawar: 90 Tahun Rose Pandanwangi untuk Seriosa serta Keroncong”. Acara itu dikemas dalam suguhan musik serta bincang-bincang tentang musik keroncong serta seriosa di Indonesia dan perjalanan karir Rose sampai kini.

Jejeran musikus serta ahli musik ikut ikut serta di acara yang berjalan saat kira-kira 3 jam 30 menit itu. Salah satunya, Rose Pandanwangi, Ananda Sukarlan, Intan Soekotjo (putri pakar keroncong Indonesia Sundari Soekotjo & Co-Founder Yayasan Keroncong Indonesia), Ninok Leksono (Rektor Kampus Multimedia Nusantara), Sharifah Faizah Syed Mohammed (Dosen Senior Universiti Tehnologi MARA Malaysia), Imam D. Kamus (Akademisi serta Pendiri Sarekat Krontjong serta Dawai Nusantara).

Simak Juga : Cara Bermain Piano dan Cara Bermain Piano Pemula

Sedang untuk session hiburan musik, panggung di ramaikan tampilan musik dari pakar keroncong Indonesia Sundari Soekotjo, Ananda Sukarlan, Intan Soekotjo, Ervina Simarmata, Ninok Leksono, Sekar Pertiwi, serta Nikodemus Lukas.

Acara ini diselenggarakan tidak cuma untuk rayakan umur sang diva legendaris semenjak masa Soekarno itu. Rose sendiri mengharap serangkaian acara dapat jadi salah satunya peristiwa edukasi buat generasi muda sekarang ini. “Ini melakukan kemauan ibu, ibu Rose untuk tribute pada musik asli Indonesia, beliau ingin obor ini dilanjutkan pada generasi muda,”ujar Maya Pandanwangi, Direktur S. Sudjojono Centre di Ciputra Artpreneur, Kamis, 24 Januari 2019. “Ini satu tribute untuk seriosa serta keroncong Indonesia yang begitu di cintai Rose Pandanwangi,” papar Maya waktu buka acara,” Ahad 27 Januari 2019.

Acara juga didatangi beberapa puluh pemirsa yang cukuplah mewakili beberapa generasi, terutamanya generasi milenial yang jadi salah satunya tujuan penting. Dalam bincang-bincang session awal, dimoderatori Ninok Leksono, Imam D. Kamus menuturkan masalah asal-usul dan akar keroncong di Indonesia dan perubahannya sampai sekarang. DIsambung pemaparan serta narasi pengalaman Intan Soekotjo serta Ervina Simarmata menjadi vokalis keroncong muda yang sudah tampil di beberapa moment taraf internasional.

Intan mengemukakan keroncong yang kerpa dihubungkan dengan musik yang serius atau erat dengan orangtua sebenarnya miliki spektrum yang luas untuk dapat dipadukan dengan musik sekarang ini. “Meski saya vokalis keroncong saya pun dengar musik lainnya,” papar Intan.

Simak Juga : Cara Mudah Bermain Piano dan Kelebihan Drum Akustik

Dia juga sering mengkolaborasikan keroncong dengan musik-musik anyar. Hal tersebut menurut Intan menjadi salah satunya usaha anak muda yang memeprtahankan orisinalitas Indonesia tiada melupakan akar musik serta tidak anti memberikan sentuhan baru supaya tetap sesuai dengan dengan jaman sekarang ini.

Pada diskusi session selanjutnya, baru Rose Pandanwangi turut ada jadi salah satunya narasumber. Rose juga sudah sempat menceritakan mengenai semula dianya terjun bermusik dan pengalaman-pengalamannya yang mengagumkan. Pianis Ananda Sukarlan menjelaskan Rose adalah soprano pertama di panggung musik classic Indonesia.

Rose Pandanwangi ialah nama panggung dari seseorang wanita bernama Rosalina Wilhelmina Poppeck yang lahir di Makassar, 26 Januari 1929. Dia berketurunan Jerman yang di turunkan dari Gustav Poppeck dan darah Spanyol-Manado yang turun dari ibunya, Sara Elizabeth Pondt Supit.

Musik telah erat dengan figur Rose semenjak dia kecil. Bermain piano serta vokal telah dijalaninya. Dia sudah sempat di kirim untuk bersekolah di Belanda oleh ke-2 orang tuanya. Lima tahun tinggal di Belanda, Rose juga kembali pada Indonesia pada 1952. Dia sudah sempat di kirim ke Festival Pemuda ke-4 di Bukares, Hongaria. Dengan pengalaman itu, Rose jadi vokalis seriosa Indonesia pertama yang tampil di panggung internasional.

Menjadi penutup, Rose tampil membawakan satu lagu disertai permainan piano Ananda Sukarlan yang awal mulanya pun menemani Nikodemus Lukas membawakan beberapa notasi yang di inspirasi dari puisi-puisi Sapardi Djoko Damono. Tidak cuma itu, Sapardi juga turut jadi salah satunya penampil membawakan puisi karya almarhum S. Sudjojono.

Simak Pula : Kelebihan Drum Elektrik dan Perbedaan Drum Akustik Elektrik

Seriosa adalah jenis musik yang awalnya diketahui di Indonesia pada 1950-an serta dirajai vokalis Etika Sanger. Sampai akhirnya muncul Rose Pandanwangi pada 1954 saat jadi juara II Bintang Radio Republik Indonesia serta ia jadi juara nasional pada 1959. Semenjak itu nama Rose selalu diketahui sampai 1970-an. Sampai akhirnya muncul generasi selanjutnya. Rose sempat juga merekam suaranya di piringan hitam di Lokananta serta di Belanda. Perihal ini tunjukkan kemampuan Rose menjadi vokalis seriosa serta keroncong yang diakui.

No comments:

Post a Comment