Wednesday, October 31, 2018

BMP - Fatayat NU Gelar Khitanan Massal dan Hibur Anak-anak

Bunda Merah Putih (BMP) bekerjasama dengan Fatayat NU membuat khitanan massal yang bertopik “Khitanan Anak Bangsa Bersama dengan Bunda Merah Putih (BMP) yang Di dukung oleh Fatayat NU”, di Jalan Talang 1 No. 3, Jakarta Pusat, Sabtu (27/10/2018).

Peluang itu dibarengi 170 anak berumur 3-11 tahun se-DKI Jakarta. Beberapa peserta khitanan massal, tidak hanya dibebaskan dari semua cost alias gratis, ikut memperoleh bingkisan dari panitia, seperti goodie bag, sarung, dan sepeda, menjadi hiburan.

Baca Juga : Belajar Kunci Dasar Ukulele dengan Kunci Dasar Ukulele

Ketua Umum BMP, Angela Brigita, menjelaskan, pekerjaan ini mempunyai tujuan untuk dapat memperantai pihaknya untuk bersosialisasi serta bersentuhan langsung dengan penduduk. Pekerjaan ini dinilai positif, sebab dapat bersama bergandeng tangan bahu-membahu, memberi keberkahan, sama-sama menolong sama-sama, serta sama-sama share.

“Saya begitu bersukur jika kami bisa memberi sumbangsih yang berguna buat beberapa penerus bangsa. Anak-anak berikut calon pemimpin di waktu yang akan tiba. Saat kami menanyakan pada mereka mengenai cita-citanya, sangat banyak dengan bangga menjelaskan ingin jadi presiden seperti Bapak Joko Widodo,” katanya di tempat.

Baca Juga : Kunci Dasar Ukulele Untuk Pemula dan Cara Belajar Gitar Otodidak

Khitanan massal BMP ini di isi dengan serangkaian acara yang menarik, seperti akrobat serta sulap oleh badut, dan beberapa hiburan musik untuk anak.

Gita, sapaan akrab Brigita, mengatakan, BMP mempunyai program-program aktual yang bisa menolong rumah tangga penduduk dengan riil dari semua bidang, baik bidang ekonomi, sosial edukasi serta kepribadian. Dia mengharap, kedatangan BMP serta program-program kerja kenyataannya ini akan memberi hasil yang positif buat negara dan bangsa.

Menjadi catatan, BMP ialah wadah beberapa ibu muda nasionalis-religius, yang berjalan dengan visi untuk bangun kualitas hidup penduduk Indonesia, terutamanya generasi penerus bangsa, supaya terwujud harapan kehidupan berbangsa serta bernegara yang lebih baik. BMP ikut mempunyai misi menjadi duta beberapa ibu yang perduli pada semua susunan penduduk, terpenting pada anak-anak Indonesia, beberapa calon pemimpin bangsa.

Pembina BMP, Triana Dewi Seroja, menjelaskan, tidak hanya pekerjaan sosial, pekerjaan ini pula menjadi usaha untuk menolong penduduk supaya bisa menunaikan perintah agama.

Baca Juga : Belajar Gitar Otodidak Untuk Pemula dengan Cara Mudah Belajar Gitar Otodidak

"Kami mengharap, beberapa peserta bisa terbantu serta memperoleh faedah, dan nilai-nilai postif dari pekerjaan ini,” katanya. Selain itu, Ketua Fatayat NU DKI Jakarta, Rahayu Sri Rahmawati, mengatakan berterima kasih serta bersukur, acara ini bisa berjalan mulus.

"Kami berharap, acara ini dapat jadi pemersatu serta sama-sama menyayangi sama-sama manusia. Pekerjaan ini searah dengan misi kita, yaitu tingkatkan kualitas hidup anak-anak serta keluarga, kesehatan reproduksi, dalam perihal ini generasi muda lelaki," ujarnya.

Dewi Perssik Somasi Keponakan usai Payudaranya Disebut KW

Vokalis Dewi Perssik lakukan somasi pada Rosmeldianti yang adalah keponakannya. Depe panggilan akrabnya terasa dilecehkan serta difitnah oleh keponakannya.

Menurut bekas istri Saipul Jamil itu, pencemaran nama baik yang dikerjakan ponakannya itu ialah penyebutan kata lonte. Dan bagian-bagian badan kepunyaannya didakwa palsu.

Baca Juga : Cara Bermain Melodi Gitar dengan Bermain Melodi Untuk Pemula

"Ia (Rosmeldianti) katakan payudara saya sama pantat saya KW. Yang katakan Rosa Meldianti, ia katakan di ig serta lisan. Saya disebut wanita malam atau lonte. Selalu ia interviu saja selalu katakan saya pencitraan, tidak sempat ingat keluarga ya seperti itu," kata Depe di lokasi Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (27/10/2018).

Pemilik Goyang Gergaji itu pada akhirnya melemparkan somasi atas fitnah pada keponakannya serta kakak kandungnya, Permata Andri, sebab telah berang dengan tingkah ibu serta anak itu.

Baca Juga : Cara Mudah Bermain Melodi dengan Cara Memetik Gitar

"Saya setiap hari kerja banting tulang untuk keluarga, tetapi lalu dibicarakan buruk selalu. Ini Dewi Perssik setiap hari di TV dibilangin buruk selalu, itu bagaimana perasaannya. Awal saya masih tetap terima, ke-2 sebab ke-2 orang-tua saya, papi saya sampai ikut-ikutan bicara, sampai katakan anak itu kurang ajar," tuturnya.

Ketegangan Dewi Perssik dengan Rosa Meldianti bersumber dari uneg-uneg Rosa yang tidak terima pengakuan Dewi Perssik sudah memikul keperluan hidupnya serta keluarga. Waktu itu, Rosa ikut mengungkit masalah janji Dewi Perssik yang akan melambungkan dianya jadi vokalis.

Baca Juga : Cara Memetik Gitar Akustik dengan Memetik Gitar Akustik Yang Baik

Ia jengkel dimaksud tidak mempunyai ketrampilan menyanyi malah waktu dianya tengah meniti karir di industri musik. Rosa ikut membuka jeroan Dewi Perssik yang seringkali membuat asisten terasa tidak kerasan kerja dengannya.

Syaharani dan Dian Pramana Poetra Akan Sajikan Jazz di Danau Toba

Atraksi bagus akan kembali tersaji di tujuan prioritas, Danau Toba, Sumatera Utara, yakni Samosir Jazz Season 2018. Moment ini diselenggarakan Sabtu (27/10/2018), di pelataran Hotel Dainang Pangururan, Kabupaten Samosir. Kerennya moment ini tampak dari musisi yang bisa menjadi pengisi acara. Dua bintang tamu penting acara ini ialah musisi jazz top Tanah Air. Pertama, Syaharani. Vokalis bersuara serak ini akan tampil dengan balutan Syaharani & Queenfireworks.Vokalis jazz pop yang sudah eksis masa 90-an, Dian Pramana Poetra, akan tampil.

Nama Dian Pramana Poetra sempat mengambil alih perhatian dunia musik Tanah Air waktu berduet dengan Deddy Dhukun. Kedua-duanya membuat group Ganda D. Kepala Tubuh Pengelola Otorita Danau Toba (BPODT), Arie Prasetyo, mengakui tidak sabar melihat moment ini.

Baca Juga : Cara Memetik Gitar dan Cara Memetik Gitar Untuk Pemula

“Samosir Jazz Season 2018 ialah penerapan yang ke-2. Ini moment yang bagus, sebab menyediakan musik berkualitas. Bintang tamu yang dilibatkan ikut tidak asal-asalan. Syaharani serta Dian Pramana Poetra ialah musisi berkualitas serta telah miliki nama. Serta ini jadi agunan serunya acara,” katanya, Jumat (26/10/2018).

Tidak hanya dua nama itu, moment ini akan disemarakkan dengan De Profesor USU Band. Menariknya, band ini terbagi dalam beberapa guru besar/profesor dari universitas Kampus Sumatera Utara, diantaranya, Prof. Delfitri Munir (saxophone), Prof. Mauly Purba (gitar serta vokal), Prof Iskandar Japardi (piano), Prof.Sondang (vokal), Tohap (keyboard), Ruskarnain (Drum), serta Oky Pandawa (Bass), serta dr Fiza (gitar).

Musisi lainnya yang akan tampil ialah Erucakra & C Man.Menurut Arie, moment ini akan memberi pengalaman berlainan, sebab diselenggarakan di Danau Toba. Sekalian nikmati musik jazz, pengunjung dapat juga nikmati keindahan tujuan wisata prioritas ini.

“Coba bayangkan, eksotisme panorama Danau Toba akan dibalut sejuknya hawa, sekalian nikmati alunan musik jazz kelas internasional. Ini pengalaman indah tanpa terlewatkan. Itu situasi yang di tawarkan oleh acara bertopik, Samosir Jazz Season 2018,” kata Arie.

Baca Juga : Cara Memetik Gitar Yang Benar dengan Cara Membaca Tab Gitar

Samosir Jazz Season 2018 ialah ide dari Bupati Samosir, Rapidin Simbolon. Lewat Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir, Ombang Siboro, dipilihlah WEM menjadi organizer acara itu.

“Samosir Jazz Season 2018 jadi kalender tahunan. Moment ini dibikin untuk turut tingkatkan kunjungan wisatawan ke Samosir, juga sekaligus diinginkan ikut menggaungkan kekuatan pariwisata Lokasi Danau Toba ke Nusantara serta Internasional,” tutur Rapidin, waktu jumpa wartawan.

Samosir Jazz Season 2018 bertambah daya tariknya, sebab WEM memasukkan jadi Tur de Jazz North Sumatra. Satu minggu awal mulanya, WEM mengadakan North Sumatra Jazz Festival 2018 di Kota Medan. Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengakui suka dengan hadirnya moment berkualitas di Danau Toba. Menjadi tujuan prioritas, Danau Toba memerlukan banyak atraksi.

Baca Juga : Membaca Tab Gitar Dengan Mudah dengan Membaca Tab Gitar Untuk Pemula

“Danau Toba jadi salah satunya andalan untuk menggenjot wisatawan mancanegara. Oleh karena itu, atraksi berkualitas memang diperlukan. Atraksi yang dapat merayu wisatawan untuk hadir kesana. Kekuatan Danau Toba besar sekali. Ditambah lagi telah ada direct flight internasional ke Bandara Silangit yang dekat dengan Danau Toba,” tuturnya.

Cerita Dave Mustaine Tentang Motor Kesayangan, Penuh Kenangan

Band heavy metal legendaris asal Amerika Serikat, Megadeth ini hari akan mengguncang Kota Yogyakarta. Mereka akan tampil dalam arena musik rock tahunan bernama JogjaRockarta 2018 yang akan diselenggarakan Sabtu (27/10) di Stadion Kridosono, Yogyakarta.

Baca Juga : Cara Mencari Kunci Gitar dan Cara Mudah Mencari Kunci Gitar

Salah satunya anggota band yang berdiri tahun 1970an yang sangat ngetop ialah sang penyanyi Dave Mustaine. Tidak hanya moncer bersama dengan Megadeth, dianya sempat juga jadi lead gitaris band Metallica. Walau demikian, dianya ialah figur yang simpel dalam kesehariannya.

Salah satunya perumpamaannya ialah di waktu mudanya dahulu, dia tetap ke mana-mana dengan sepeda motor kecil yang jadi kesayangannya. Diceritakan Dave dalam alat sosialnya, sepeda motor Puch Maxi itu tetap menemaninya kerja, berseluncur serta kemana juga.

Baca Juga : Cara Menemukan Kunci Gitar Lagu dan Cara Stem Ukulele

Dia juga miliki cerita berkaitan kematian sang bapak yang membuat bersedih . Apakah hubungan dengan sepeda motor kesayangannya itu? Bagaimana bentuk sepeda motornya saat ini?

Group rock asal Los Angeles, Megadeth, dengan personil Dave Mustaine (vokal/gitar), David Ellefson (bass), Kiko Loureiro (gitar) serta Dirk Verbeuren (drum) tunjukkan laganya waktu acara musik rock JogjaROCKarta 2018 di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Sabtu (27/10).

Baca Juga : Stem Ukulele Untuk Pemula dan Cara Stem Ukulele Manual

Megadeth membawakan beberapa lagu andalannya salah satunya IMDH, Trust, Dawn Patrol sampai She Wolf. [ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko]

Festival Tlatah Bocah, Tanamkan Nilai Keragaman pada Anak

 Festival Tlatah Bocah 2018 bertopik "Holopis Kuntul Baris" diselenggarakan menjadi arena seni budaya yang memberikan nilai-nilai keragaman, terpenting di kelompok anak-anak. Demikian disebutkan penggagas agenda tahunan itu, Gunawan Julianto. "Semenjak masih tetap umur anak-anak, terpenting untuk ditanamkan nilai-nilai keberagaman, kerja sama, gotong-royong," katanya waktu malam puncak Festival Tlatah Bocah XII/2018 di Magelang, Sabtu (27/10) malam seperti dikutip dari Pada

Puncak festival itu (27-28 Oktober 2018) berjalan di lokasi lereng barat Gunung Merapi di Sanggar Bangun Budaya Desa Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Baca Juga : Cara Merawat Senar Gitar dengan Merawat Senar Gitar Elektrik

Beberapa seniman serta praktisi budaya yang ikut serta dalam semua serangkaian Festival Tlatah Bocah 2018 datang dari beberapa komune praktisi kesenian, baik di Magelang ataupun beberapa kota di Indonesia serta luar negeri. Dia menuturkan, semangat bekerja bersama serta pergaulan wujudkan kesadaran atas kemajemukan hidup bermasyarakat.

"Wacana mengenai hal tersebut sangkanya jadi keperluan anak-anak, untuk bangun budaya kemajemukan. Kesadaran jika hidup itu sama-sama lengkapi," katanya. Topik festival, "Holopis Kuntul Baris", diinginkan bisa wujudkan utamanya hidup bersama serta bergotong-royong, termasuk juga menguatkan semangat musyawarah dalam kehidupan keseharian.

Kepala Desa Sumber Maryono menjelaskan semangat kebersamaan menjadi kemampuan hidup bermasyarakat. "Jika kita akan bangun kemampuan, kita mesti bersama," tutur ia. Dia ikut menjelaskan utamanya bangun kesadaran untuk pemenuhan hak-hak anak, termasuk juga lewat penanaman semangat serta nilai-nilai kearifan lokal.

Baca Juga : Cara Merawat Senar Gitar dan Merawat Senar Gitar Akustik

Malam puncak festival pada Sabtu (27/10), diantaranya tampilkan pentas wayang bocah, wayang kulit dengan dalang cilik, wayang kontemporer, pentas tarian, serta musik perkusi, sedang pada Minggu (28/10) berjalan kirab budaya, beberapa pementasan tarian, pantomim, musik, serta ludruk.

Panggung pementasan seluas 12x8 mtr. di halaman Sanggar Bangun Budaya pimpinan Untung Pribadi dibikin beberapa seniman ditempat berbentuk tiruan kapal ukuran raksasa berbahan tatanan bambu serta bentangan beberapa kain warna putih membuat monitor.